MAKASSAR - Dalam hitungan hari, pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) akan dibuka. Para siswa kelas XII SMA yang memiliki prestasi akademis baik selama sekolah bersiap menentukan kampus dan jurusan yang diinginkan.
Namun, setelah mendaftar SNMPTN nanti, ternyata para siswa tak sekedar menunggu pengumuman penerimaan, tetapi juga harus menyiapkan ujian nasional (UN) sebaik mungkin. Pasalnya, meski bukan menjadi syarat kelulusan, hasil UN merupakan salah satu penentu lolos SNMPTN.
"Tahun lalu UN menjadi pertimbangan, sekarang menjadi penentu dalam proses seleksi, tetapi tentu tidak mutlak," tutur Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, di Makassar, belum lama ini.
Nasir menjelaskan, setelah sebelumnya menjadi pertimbangan, panitia melakukan uji korelasi antara nilai UN dan rapor. Hasilnya, hanya sedikit yang punya nilai rapor tinggi tetapi UN-nya rendah.
"Kalo ada perbedaan seperti itu mencari kebenarannya yang sulit, apakah benar yang nilai UN atau rapor. Ternyata dari Kemdikbud ada indeks integritas sekolah, dan berkorelasi positif. Atas dasar tersebut, UN akhirnya menjadi salah satu penentu dalam SNMPTN," paparnya.
Proporsi penilaian UN dalam proses penentuan SNMPTN, ujar Nasir, berkisar antara lima sampai 10 persen. Menurut dia, nanti cara yang digunakan nilai rapor dan integritas sekolah akan dikombinasi.
"Setelah nilai dikombinasi, kemudian dibuktikan dengan hasil UN siswa tersebut," terangnya.
Nasir menambahkan, komponen penilaian SNMPTN sendiri terdiri dari berbagai macam hal. Kendati demikian, lokasi sekolah juga akan dilihat, sehingga tidak sama penilaian antara sekolah di kota dan daerah.
"Kalau disamaratakan, nanti anak-anak di daerah, seperti di luar Pulau Jawa sedikit yang kuliah. Harus merata, supaya mereka bisa tersebar ke beragam universitas terbaik di Indonesia," tukasnya.
0 komentar:
Posting Komentar