SURYA.co.id | SURABAYA – Ujian Nasional (UN) 2016 akan berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini, soal-soal akan menggunakan irisan dari dua kurikulum, yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013.
Yang dinamakan irisan adalah materi yang diajarkan di dua model kurikulum itu. “Di antaranya materi-materi pelajaran itu yang diajarkan di KTSP juga di K-13. Yang sama itulah yang akan diujikan,” ujar Kepala Bidang Analisis dan Sistem Penelitian Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Suprananto saat dikonfirmasi, Selasa (23/2/2016).
Terkait perubahan model soal UN ini, Kepala Dinas Pendidikan(Dindik) Jatim, Saiful Rachman, mengimbau seluruh siswa tidak main-main.
“Meski bukan penentu kelulusan, UN jangan diremehkan lagi seperti tahun lalu,” jelas Saiful. Sebab, lanjutnya, UN masih sangat menentukan masa depan lulusan. Baik yang melanjutkan ke perguruan tinggi maupun bekerja.
Misalnya saja, siswa yang nilainya di bawah SKL (syarat kompetensi kelulusan) yakni 5,5 akan sulit mencari pekerjaan.
Pertimbangannya, beberapa perusahaan menjadikan hasil UN untuk syarat diterimanya lulusan SMA/SMK.
“Tidak ada kata lainnya, selain harus siap dan memperjuangnyakan nasibnya sendiri,” tegas pria asli Surabayatersebut.
Karena itu, UN 2016 ini menjadi sangat penting untuk mengurangi image buruk bahwa UN hanya kegiatan yang sia-sia.
Dengan soal yang cukup sulit ini, mau tidak mau siswa harus belajar sungguh-sungguh.
“UN ini untuk pemetaan, hasil UN ini nanti buat melihat kemampuan siswa dan nantinya dipetakan untuk langsung dibina,” pungkasnya.
Referensi:
0 komentar:
Posting Komentar